Monolog Drama "Kampung dan Batin"

Assalamualaikum.w.r.w.b
       Sahabat mungkin kalian pernah mendengar kata monolog(berbicara sendiri),jadi kalau drama monolog itu berperan sebagai seseorang yang berbicara sendiri tanpa ada lawan mainnya,.
kali ini saya mau menShare Naskah monolog Drama karya saya sendiri,namun masih banyak kekurangan.

 Kampung dan Batin

      

    Disebuah desa terdapat  rumah yang ditinggali oleh Ali dan Ibunya yang miskin. mereka hanya tinggal berdua,karena ayahnya telah meningalkan mereka  sejak Ali berusia 5th.namun, Ali tidak pernah menyalahkan ayahnya karena telah ditinggal sejak kecil.selain itu Ibunya hanya bekerja sebagai petani yang tidak menentu
penghasilannya,dan tidak cukup untuk membiayai sekolah Ali.

Ali       :”Assalamualaikum.Ibu ,Ali pulang”(masuk rumah).
            “Ibu,ibu dimana?..kok rumah sepi ya”
            “Coba aku liat di kamar Ibu deh,siapa tau ibu sedang tidur”(berjalan menuju kamar ibu).
            “Tok-tok-tok..ibu”(masuk kamar ibu).
            “Eh,kok ada surat”(membuka isi surat dan dibaca).
            “Ternyata isinya,Ibu meningalkan aku ke kota Jakarta untuk mencari pekerjaan yang layak juga untuk membiayai sekolah aku,ibu juga berpesan supaya aku menjaga rumah selama Ibu pergi dan Ibu akan mengirimkan uang setiap satu minggu satu kali”
            “Aku baru sadar bahwa begitu besar pengorbanan Ibu kepada ku,sudah pasti aku tidak bisa membalasnya,suatu hari nanti aku ingin bisa membahagiakan orang tuaku dengan usahaku sendiri”
            “Mulai hari ini aku ingin hidup lebih mandiri lagi dan tidak selalu bergantung pada orang lain”(semangat).
            “Bersih-bersih rumah dulu deh”(menyapu lantai).
            “Tapi bagaimana jika ibu di kota tidak mendapatkan pekerjaan nantinya”
            “Oh ya,aku kan masih punya uang hasil menabung, kurang lebih 75rb mungkin ini cukup untuk mencukupi makan sambil menunggu kiriman uang dari ibu”
            “Andai saja jika ayah tidak pergi meningalkan aku dan Ibu mungkin nasib Ibu dan aku tidak menjadi begini,dan Ibu tidak akan susah bekerja banting tulang untuk membiayai aku sekolah”
            “Sudah jam segini mendingan aku belajar deh sekarang,aku tidak mau mengecewakan Ibu dengan nilai UN aku jika aku tidak lulus nantinya”(Baca buku).
            “Hoam,.,0o..Ngantuk tidur dulu ah..”(Tidur).
Hari ke tujuh.
            “Hari ini adalah hari ke tujuh ibu pergi ke kota,dan Ibu juga sudah mengirimkan uang,alhamdulilah cukup untuk membiayai sekolah dan makan”(Senang).
            “Berarti kalo Ibu sudah mengirimkan uang Ibu sudah mendapat kerja di kota”
Tiga bulan sudah berlalu Ibu ali tidak kunjung mengirim uang lagi.Hingga membuat Ali cemas dan khawatir dengan keadaan ibunya di Jakarta.
“Sudah tiga bulan ibu tidak mengirimkan kabar.aku jadi cemas dan khawatir dengan keadaan Ibu di Jakarta sekarang.apalagi sampai saat ini aku tidak tau apa pekerjaan ibu di sana karna Ibu tidak pernah bilang, Aku juga pernah mendengar kalau hidup di Jakarta sangatlah keras dan penduduknya padat”(Sedih).
            “UN yang aku hadapi tinggal 10 hari lagi,aku binggung harus bagaimana lagi aku tidak punya uang lagi untuk membiayai uang administrasi sekolah untuk kelulusan nanti”(merenung).
“Setelah aku pikir-pikir, jika aku melanjutkan sekolah aku tidak akan bisa membayar uang sekolah,dari mana aku bisa mendapatkan uang itu”
               “Mulai saat ini aku bertekat akan pergi ke Kota Jakarta untuk mencari ibuku,aku akan berusaha untuk pergi kesana  apapun caranya dan akan aku lakukan apapun itu demi untuk bertemu Ibuku”(Semangat).
             
selesai.... :'(
Mohon maaf jika naskah drama monolog ini masih banyak memiliki kekurangan.
                                                      
                                                                                   hormat saya Ali Majid Wardana
           



Monolog Drama "Kampung dan Batin" Diposkan Oleh:

0 Diskusi:

Post a Comment