FUNGSI
Tahukah kamu apa yang dimaksud
dengan fungsi? Konsep fungsi merupakan salah satu konsep yang penting dalam
matematika. Banyak permasalahan sehari-hari yang tanpa disadari menggunakan
konsep ini. Misalnya, dalam suatu kegiatan donor darah, setiap orang yang akan
jadi pendonor diminta untuk menyebutkan jenis golongan darahnya. Dari data
diketahui Andi bergolongan darah A. Budi golongan darahnya B, Ahmad golongan
darahnya A, Anton golongan darahnya O, Abdul golongan darahnya AB, dan Bagus
golongan darahnya B. Jika suatu saat dibutuhkan pendonor golongan darah A,
siapakah yang dapat jadi pendonor?
Kasus tersebut merupakan contoh permasalahan yang menerapkan konsep fungsi. Jika kamu amati, setiap orang yang telah disebutkan mempunyai satu jenis golongan darah saja. Jadi, apa sebenarnya fungsi itu? Agar kamu lebih memahami tentang fungsi, pelajarilah bab ini dengan sungguh-sungguh.
Kasus tersebut merupakan contoh permasalahan yang menerapkan konsep fungsi. Jika kamu amati, setiap orang yang telah disebutkan mempunyai satu jenis golongan darah saja. Jadi, apa sebenarnya fungsi itu? Agar kamu lebih memahami tentang fungsi, pelajarilah bab ini dengan sungguh-sungguh.
A. Relasi
Dalam
kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah mendengar istilah relasi. Secara umum,
relasi berarti hubungan. Di dalam matematika, relasi memiliki pengertian yang
lebih khusus. Agar kamu lebih memahami pengertian relasi, pelajari uraian
berikut.
Misalkan Eva, Roni, Tia, dan Dani diminta untuk menyebutkan warna kesukaannya masing-masing. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Misalkan Eva, Roni, Tia, dan Dani diminta untuk menyebutkan warna kesukaannya masing-masing. Hasilnya adalah sebagai berikut:
• Eva menyukai warna merah
• Roni menyukai warna hitam
• Tia menyukai warna merah
• Dani menyukai warna biru
• Roni menyukai warna hitam
• Tia menyukai warna merah
• Dani menyukai warna biru
Pada
uraian tersebut, terdapat dua himpunan, yaitu himpunan anak dan himpunan warna.
Misalkan A adalah himpunan anak sehingga A = {Eva, Roni, Tia, Dani} dan B
adalah himpunan warna sehingga B = {merah, hitam, biru}. Dengan demikian,
relasi atau hubungan himpunan A dan himpunan B dapat digambarkan dengan diagram
seperti tampak pada Gambar berikut:
Relasi
himpunan A dan B pada Gambar 2.2 adalah "menyukai warna" Eva
dipasangkan dengan merah, artinya Eva menyukai warna merah. Roni dipasangkan
dengan hitam, artinya Roni menyukai warna hitam. Tia dipasangkan dengan merah,
artinya Tia menyukai warna merah. Dani dipasangkan dengan biru, artinya Dani
menyukai warna biru. Dari uraian tersebut, kamu akan menemukan pernyataan
berikut.
Relasi antara dua himpunan, misalnya
himpunan A dan himpunan B, adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-anggota
himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
Relasi
antara dua himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu menggunakan
diagram panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram Cartesius.
a. Diagram Panah
Perhatikan kembali Gambar 2.2 . Relasi antara himpunan A dan himpunan B dinyatakan oleh arah panah. Oleh karena itu, diagram tersebut dinamakan diagram panah.
Agar kamu lebih memahami materi ini, pelajarilah contoh-contoh berikut!
a. Diagram Panah
Perhatikan kembali Gambar 2.2 . Relasi antara himpunan A dan himpunan B dinyatakan oleh arah panah. Oleh karena itu, diagram tersebut dinamakan diagram panah.
Agar kamu lebih memahami materi ini, pelajarilah contoh-contoh berikut!
Contoh Soal :
Perhatikan diagram panah berikut.
Tentukan hobi masing-masing anak.
Jawab :
Contoh Soal :
Diketahui himpunan-himpunan
bilangan A = {3, 4, 5, 6, 7} dan B = {4, 5, 6}.
Buatlah diagram panah dari himpunan A ke himpunan B yang menunjukkan relasi: a. satu kurangnya dari, b. faktor dari. Jawab : B karena 4 = 3 + 1Î A dipasangkan dengan 4 Îa. 3 B karena 5 = 4 + 1Î A dipasangkan dengan 5 Î 4 B karena 6 = 5 + 1ÎA dipasangkan dengan 6 Î 5 Jadi, diagram panah dari himpunan A ke himpunan B yang menunjukkan relasi "satu kurangnya dari" adalah sebagai berikut. B karena 3 merupakan faktor dari 6.Î A dipasangkan dengan 6 Îb. 3 B karena 4 merupakan faktor dari 4.Î A dipasangkan dengan 4 Î 4 B karena 5 merupakan faktor dari 5.Î A dipasangkan dengan 5 Î 5 B karena 6 merupakan faktor dari 6.Î A dipasangkan dengan 6 Î 6 Jadi, diagram panah himpunan A ke himpunan B yang menunjukkan relasi faktor dari adalah sebagai berikut. |
b.
Himpunan Pasangan Berurutan
Relasi "menyukai warna" pada Gambar 2.2 dapat juga dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan. Anggota-anggota himpunan A = {Eva, Roni, Tia, Dani} dipasangkan dengan anggota-anggota himpunan B = {merah, hitam, biru}, sebagai berikut.
Relasi "menyukai warna" pada Gambar 2.2 dapat juga dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan. Anggota-anggota himpunan A = {Eva, Roni, Tia, Dani} dipasangkan dengan anggota-anggota himpunan B = {merah, hitam, biru}, sebagai berikut.
Pernyataan "Eva menyukai warna
merah" ditulis (Eva, merah).
Pernyataan "Roni menyukai warna hitam" ditulis (Roni, hitam).
Pernyataan "Tia menyukai warna merah" ditulis (Tia, merah).
Pernyataan "Dani menyukai warna biru" ditulis (Dani, biru).
Pernyataan "Roni menyukai warna hitam" ditulis (Roni, hitam).
Pernyataan "Tia menyukai warna merah" ditulis (Tia, merah).
Pernyataan "Dani menyukai warna biru" ditulis (Dani, biru).
Himpunan
pasangan berurutan untuk relasi ini ditulis: {(Eva, merah), (Roni, hitam),
(Tia, merah), (Dani, biru)}.
Jadi, relasi antara dua himpunan, misalnya himpunan A dan himpunan B dapat B.Î A dan y Îdinyatakan sebagai pasangan berurutan (x, y) dengan x
Jadi, relasi antara dua himpunan, misalnya himpunan A dan himpunan B dapat B.Î A dan y Îdinyatakan sebagai pasangan berurutan (x, y) dengan x
Contoh Soal :
Diketahui dua himpunan bilangan P = {0, 2, 4, 6, 8} dan Q = {0, 1, 2, 3, 4, 5}. Jika relasi himpunan P ke himpunan Q adalah "dua kali dari", tentukan himpunan pasangan berurutan untuk relasi tersebut. Jawab :
B karena 0 = 0 × 2,
ditulis (0, 0)Î
A dipasangkan dengan 0 Î0
B karena 2 = 1 × 2, ditulis (2, 1)Î A dipasangkan dengan 1 Î2 B karena 4 = 2 × 2, ditulis (4, 2)Î A dipasangkan dengan 2 Î4 B karena 6 = 3 × 2, ditulis (6, 3)Î A dipasangkan dengan 3 Î6 B karena 8 = 4 × 2, ditulis (8, 4)Î A dipasangkan dengan 4 Î8
Jadi, himpunan pasangan berurutan
untuk relasi "dua kali dari" adalah {(0, 0), (2, 1),
(4, 2), (6, 3), (8, 4)} |
c. Diagram Cartesius
Perhatikan kembali Gambar 2.2 . Relasi pada gambar tersebut dapat dinyatakan dalam diagram Cartesius. Anggota-anggota himpunan A sebagai himpunan pertama ditempatkan pada sumbu mendatar dan anggota-anggota himpunan B pada sumbu tegak. Setiap anggota himpunan A yang berpasangan dengan anggota himpunan B, diberi tanda noktah (•). Untuk lebih jelasnya, perhatikan diagram Cartesius yang menunjukkan relasi "menyukai warna" berikut.
Perhatikan kembali Gambar 2.2 . Relasi pada gambar tersebut dapat dinyatakan dalam diagram Cartesius. Anggota-anggota himpunan A sebagai himpunan pertama ditempatkan pada sumbu mendatar dan anggota-anggota himpunan B pada sumbu tegak. Setiap anggota himpunan A yang berpasangan dengan anggota himpunan B, diberi tanda noktah (•). Untuk lebih jelasnya, perhatikan diagram Cartesius yang menunjukkan relasi "menyukai warna" berikut.
Contoh Soal :
Diketahui dua himpunan bilangan A
= {4, 5, 6, 7}
dan B = {0, 1, 2, 3, 4, 5}. Jika relasi himpunan A ke himpunan B adalah "lebih dari", gambarkan diagram Cartesiusnya. Jawab : Diketahui: A = {4, 5, 6, 7} B = {0, 1, 2, 3, 4, 5} Relasi himpunan A ke himpunan B adalah "lebih dari".Jadi, diagramnya adalah sebagai berikut. |
Pada
Gambar 2.4 , terdapat dua himpunan, yaitu himpunan P = {Nisa, Asep, Made, Cucu,
Butet} dan himpunan Q = {A, B, O, AB}. Setiap anak anggota P dipasangkan dengan
tepat satu golongan darah anggota Q. Bentuk relasi seperti ini disebut Fungsi
atau Pemetaan. Uraian tersebut memperjelas definisi fungsi atau pemetaan,
sebagai berikut.
Fungsi atau pemetaan adalah relasi
khusus yang memasangkan setiap
anggota satu himpunan dengan tepat satu anggota satu himpunan yang lain.
anggota satu himpunan dengan tepat satu anggota satu himpunan yang lain.
Contoh Soal :
Dari diagram-diagram panah
berikut, manakah yang merupakan fungsi?
Jawab :
|
Perhatikan
fungsi yang dinyatakan sebagai diagram panah pada gambar di samping. Pada fungsi
tersebut, himpunan A disebut domain (daerah asal) dan himpunan B disebut
kodomain (daerah kawan). Dari gambar tersebut, kamu juga memperoleh:
- AÎ B merupakan peta dari 1 Î2
- AÎ B merupakan peta dari 2 Î3
- AÎ B merupakan peta dari 3 Î4
Himpunan
peta tersebut dinamakan range (daerah hasil). Jadi, dari diagram panah pada
Gambar 2.5 diperoleh:
- Domainnya (Df) adalah A = {1, 2, 3}.
- Kodomainnya adalah B = {1, 2, 3, 4}.
- Rangenya (Rf) adalah {2, 3, 4}.
Contoh Soal :
Perhatikan diagram panah berikut.
Diagram panah tersebut menunjukkan
fungsi
himpunan P ke himpunan Q dengan relasi "dua kali dari". Tentukanlah domain, kodomain, dan range fungsinya.
Jawab :
• Domainnya (Df) adalah P = {4, 6, 8, 10} • Kodomainnya adalah Q = {1, 2, 3, 4, 5} • Rangenya (Rf) adalah {2, 3, 4, 5} |
Perhatikan kembali Gambar 2.5 .
Aturan yang memetakan himpunan A ke
himpunan B pada gambar tersebut adalah untuk setiap x anggota A dipetakan
ke (x + 1) anggota B. Suatu fungsi dinotasikan dengan huruf kecil, seperti f,
g, atau h. Jika fungsi pada Gambar 2.5 dinamakan f maka fungsi tersebut
x + 1 (dibaca: fungsi f memetakan x ke x + 1).®dinotasikan dengan f: x
x + 1 dari himpunan A ke himpunan®Dengan demikian, pada pemetaan f: x
B diperoleh.
f,Î 2 sehingga (1, 2) ® 1 + 1 atau f: 1 ®Untuk x = 1, f: 1
f,Î 3 sehingga (2, 3) ® 2 + 1 atau f: 2 ®Untuk x = 2, f: 2
f.Î 4 sehingga (3, 4) ® 3 + 1 atau f: 3 ®Untuk x = 3, f: 3
Untuk memudahkan cara menulis atau membaca, suatu pemetaan dapat dituliskan x + 1, tabelnya®dalam bentuk tabel atau daftar. Untuk fungsi f : x adalah sebagai berikut.
himpunan B pada gambar tersebut adalah untuk setiap x anggota A dipetakan
ke (x + 1) anggota B. Suatu fungsi dinotasikan dengan huruf kecil, seperti f,
g, atau h. Jika fungsi pada Gambar 2.5 dinamakan f maka fungsi tersebut
x + 1 (dibaca: fungsi f memetakan x ke x + 1).®dinotasikan dengan f: x
x + 1 dari himpunan A ke himpunan®Dengan demikian, pada pemetaan f: x
B diperoleh.
f,Î 2 sehingga (1, 2) ® 1 + 1 atau f: 1 ®Untuk x = 1, f: 1
f,Î 3 sehingga (2, 3) ® 2 + 1 atau f: 2 ®Untuk x = 2, f: 2
f.Î 4 sehingga (3, 4) ® 3 + 1 atau f: 3 ®Untuk x = 3, f: 3
Untuk memudahkan cara menulis atau membaca, suatu pemetaan dapat dituliskan x + 1, tabelnya®dalam bentuk tabel atau daftar. Untuk fungsi f : x adalah sebagai berikut.
Dengan menggunakan pasangan-pasangan
berurutan yang diperoleh pada Tabel 2.6 dapat digambar grafik Cartesius untuk
fungsi f: x → x + 1 seperti tampak pada Gambar 2.6 . Gambar 2.6 merupakan
grafik Carteius fungsi f: x → x + 1 dengan
domain Df = A = {1, 2, 3,}, kodomain B = {1, 2, 3, 4} dan Range Rf = {2, 3, 4} yang digambarkan dengan noktah-noktah. Jika domain dan kodomainnya diperluas pada himpunan bilangan riil, rangenya ditunjukkan dengan garis yang melalui noktah-noktah seperti pada Gambar 2.6.
domain Df = A = {1, 2, 3,}, kodomain B = {1, 2, 3, 4} dan Range Rf = {2, 3, 4} yang digambarkan dengan noktah-noktah. Jika domain dan kodomainnya diperluas pada himpunan bilangan riil, rangenya ditunjukkan dengan garis yang melalui noktah-noktah seperti pada Gambar 2.6.
Contoh Soal :
Gambarlah grafik fungsi f: x → 2x
pada bidang Cartesius dengan domain dan kodomainnya himpunan bilangan riil.
Jawab : Terdapat beberapa langkah untuk menggambarkan suatu grafik fungsi, sebagai berikut. (1) Tentukan domainnya. Untuk memudahkan, ambil beberapa bilangan bulat di sekitar nol. (2) Buat tabel pasangan berurutan fungsi tersebut.
(3) Gambarkan noktah-noktah
pasangan berurutan tersebut pada bidang Cartesius. Kemudian, hubungkan
noktah-noktah itu dengan garis lurus sehingga diperoleh grafik seperti pada
gambar berikut.
|
Pada bagian sebelumnya, kamu telah
mengetahui bahwa fungsi dinotasikan dengan huruf kecil, seperti f, g, atau h.
Pada fungsi f dari himpunan A B maka
peta atau bayangan x oleh f dinotasikanÎke himpunan B, jika x
dengan f (x). Perhatikan Gambar 2.7 . Gambar tersebut menunjukkan fungsi
himpunan A ke himpunan B menurut aturan f : x → 2x + 1. Pada gambar, dapat
dilihat bahwa x merupakan anggota domain f. Fungsi f : x → 2x + 1 berarti
fungsi f memetakan x ke 2x + 1. Oleh karena itu, bayangan x oleh fungsi f
adalah 2x + 1. Jadi, dapat dikatakan bahwa f (x) = 2x + 1 adalah rumus
untuk fungsi f.
Jika fungsi f : x → ax + b
dengan x anggota domain f, rumus
fungsi f adalah f (x) = ax + b.
fungsi f adalah f (x) = ax + b.
Pada
bagian ini, kamu akan mempelajari cara menghitung nilai fungsi. Pelajarilah
contoh-contoh soal berikut.
Contoh Soal :
Diketahui fungsi f: x → 2x – 2
pada himpunan bilangan bulat. Tentukan:
a. f (1), b. f (2), c. bayangan (–2) oleh f, d. nilai f untuk x = –5, e. nilai x untuk f (x) = 8, f. nilai a jika f (a) = 14.
Jawab :
Diketahui f: x → 2x – 2 pada himpunan bilangan bulat. Dengan demikian rumus fungsinya f (x) = 2x –2. a. f (1) = 2 (1) – 2 = 0 b. f (2) = 2 (2) – 2 = 2 c. Bayangan (–2) oleh f sama dengan f (–2). Jadi, f (–2) = 2 (–2) – 2 = –6 d. Nilai f untuk x = –5 adalah f (–5) = 2 (–5) – 2 = –12 e. Nilai x untuk f (x) = 8 adalah 2x – 2 = 8 2x = 8 + 2 2x = 10 x = 5 f. Nilai a jika f (a) = 14 adalah 2a – 2 = 14 2a = 14 + 2 2a = 16 a = 8
Contoh Soal :
Diketahui g: x → x2 + 2 dengan
domain {x | – 4 < bilangan bulat}
danÎx ≤ 2, x
kodomain bilangan bulat. a. Tuliskan rumus untuk fungsi g. b. Tuliskan domain g dengan mendaftar anggota-anggotanya. c. Tentukan daerah hasil g. d. Gambarlah grafik fungsi g jika domainnya { x | – 4 < bilangan riil}Îx ≤ 1, x dan kodomainnya diperluas pada himpunan bilangan riil.
Jawab :
a. Rumus untuk fungsi g adalah g(x) = x2 + 2
b. Domain g adalah Dg = { –3, –2, –1, 0, 1, 2} c. Daerah hasil g: g(x) = x2 + 2 g (–3) = (–3)2 + 2 = 11 g (–2) = (–2)2 + 2 = 6 g (–1) = (–1)2 + 2 = 3 g (0) = (0)2 + 2 = 2 g (1) = (1)2 + 2 = 3 g (2) = (2)2 + 2 = 6 Jadi, daerah hasil g adalah Rg = {2, 3, 6, 11} d. Jika domainnya diketahui{ x | –4 < Îx ≤ 1, x bilangan riil} dan kodomainnya diperluas pada himpunan bilangan riil, grafiknya seperti pada gambar di samping. |
Suatu
fungsi dapat ditentukan rumusnya jika nilai data diketahui. Bagaimanakah
caranya? Untuk menjawabnya, pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh Soal :
Fungsi h pada himpunan bilangan
riil ditentukan oleh rumus h(x) = a x + b, dengan
a dan b bilangan bulat. Jika h (–2) = –4 dan h(1) = 5, tentukan: a. nilai a dan b, b. rumus fungsi tersebut. Jawab : h(x) = ax +b a. Oleh karena h(–2) = –4 maka h(–2) = a(–2) + b = –4 –2a + b = –4 …(1) h(1) = 5 maka h(1) = a (1) + b = 5 a + b = 5 b = 5 – a …(2) Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1), diperoleh: –2a + b = –4 –2a + (5 – a) = –4 –2a + 5 – a = –4 –3a + 5 = –4 –3a = –9 a = 3 Substitusikan nilai a = 3 ke persamaan (2), diperoleh b = 5 – a = 5 – 3 = 2 Jadi, nilai a sama dengan 3 dan nilai b sama dengan 2. b. Oleh karena nilai a = 3 dan nilai b = 2, rumus fungsinya adalah h(x) = 3x + 2. |
0 Diskusi:
Post a Comment